Kopi menjadi salah satu komoditas utama pertanian di Kabupaten Malang. Meski demikian, masih banyak hal yang perlu ditingkatkan agar hasil panen lebih maksimal. Himpunan Mahasiswa Teknologi Pangan (Himatekpa) UMM mengadakan penyuluhan dan pelatihan kopi serta pelatihan pembuatan pupuk dan pestisida, kemarin (7/8). Hal tersebut dilakukan di Desa Harjokuncaran, Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang. Pelatihan ini melibatkan PPL Sumbermanjing Wetan dan Kelompok Tani Sumbermanjing Wetan.
Ada beberapa aspek dalam budidaya kopi yang perlu ditingkatkan, salah satunya petani kopi di desa ini masih menjemur hasil panennya secara acak. “Penjemuran kopi yang Bapak Ibu lakukan sebaiknya berdasarkan warna buah kopinya,” ungkap Ir. Sukardi M.P., pemateri pada pelatihan tersebut. Pelatihan yang dihadiri oleh Kepala Desa Harjokuncaran, Wakil Dekan III FPP UMM, dan Tim P3M UMM itu menjadi awal dari serangkaian Himatekpa UMM di Desa Harjokuncaran. Kehadiran Himatekpa UMM ini sekaligus dalam rangkaian Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Kemdikbudristek.
Kepala Desa Harjokuncaran Arif Sujono pun mengapresiasi mahasiswa atas berlangsungnya kegiatan ini. “Terkhusus kepada segenap petani, ini adalah momen yang cukup langka karena belum tentu dalam setiap tahun kita mendapatkan materi seperti ini,” tambahnya. Selama tiga bulan ke depan, kelompok mahasiswa ini akan mengabdikan diri pada masyarakat untuk pemberdayaan masyarakat di bidang budidaya kopi. Menariknya, Himatekpa UMM juga berkolaborasi dengan mahasiswa Teknik Mesin UMM untuk memproduksi alat yang memudahkan para petani kopi. Alat tersebut bernama Solar Dryer Portable Kopi yang mengimplementasikan teknologi smart farming berbasis IoT. Ke depan, para petani Desa Harjokuncaran dapat memantau kebun kopinya melalui smartphone.